Profil Toni Kroos
Lahir di Greifswald pada 4 Januari 1990, Kroos muda langsung mengawali karier sepakbolanya sejak usia tujuh tahun bersama klub di kota kelahiranya yang terletak di area Jerman utara tersebut: Greifswalder SV. Bakatnya yang menonjol lalu membuatnya pindah ke Hansa Rostock sebelum masuk ke akademi Bayern Munich pada 2006, yakni saat usianya masih 16 tahun.
Lahir di Greifswald pada 4 Januari 1990, Kroos muda langsung mengawali karier sepakbolanya sejak usia tujuh tahun bersama klub di kota kelahiranya yang terletak di area Jerman utara tersebut: Greifswalder SV. Bakatnya yang menonjol lalu membuatnya pindah ke Hansa Rostock sebelum masuk ke akademi Bayern Munich pada 2006, yakni saat usianya masih 16 tahun.
Progres cepat Kroos berujung pada promosinya ke tim utama pada 2007/08. Cerita indahnya bersama Bayern pun dimulai. Ia melakukan debut pada 26 September 2007 ketika tampil sebagai pemain pengganti saat Bayern menggebuk Energie Cottbus 5-0. Dalam penampilannya selama 18 menit tersebut, Kroos langsung menelurkan dua assist kepada Mirosalv Klose.
Itulah debut Kroos dalam 17 tahun usianya dan tercatat sebagai pemain termuda yang pernah tampil sepanjang sejarah klub di laga kompetitif. Rekor ini bertahan tiga tahun sebelum David Alaba mampu melakukan hal serupa pada 2010. Selain tampil di tim senior, Kroos juga kerap main bagi tim reserve Bayern Munich II yang tampil di divisi Regionalliga Süd.
Musim berikutnya, Kroos dipinjamkan ke Bayer Leverkusen selama 18 bulan pada Februari 2009. Di sinilah kematangan Kroos mulai terlihat dan menahbiskan dirinya sebagai pemain reguler Werkself di musim 2009/10. Sekembali ke Bayern, Kroos mulai mendapat tempat di skuat utama dan berpuncak pada era Jupp Heynckes, mantan pelatihnya di Leverkusen, yang menukangi Bayern selama dua musim.
Raihan treble di musim 2012/13 menjadi pencapaian terbaiknya di level klub. Musim lalu, meski tetap dipasang sebagai starter oleh Pep Guardiola, isu ekstensi kontrak yang ia tolak lebih menghiasi performanya. Sementara di level timnas, Kroos praktis tidak mengalami hambatan berarti mengingat ia terus berkembang secara berjenjang di Jerman U-17, U-21, hingga mampu tampil sebagai pemain reguler di Brasil 2014.
Kemampuan Toni Kroos
Sebagai pemain yang lebih banyak diposisikan sebagai gelandang sentral, Kroos juga bisa digeser sebagai gelandang serang atau gelandang sayap. Inilah yang membuat banyak pihak menilai Kroos merupakan seorang gelandang komplet. Ia begitu setia menjadi pelayan para penyerang di lini depan yang siap menyambut umpan terukurnya.
Akurasi umpan menjadi faktor utama mengapa Kroos kini terus berkembang menjadi gelandang papan atas. Statistik mencatat, pada musim lalu Kroos adalah pemain dengan akurasi umpan tertinggi di Bundesliga Jerman, yakni mencapai 91,9 persen! Visi bermainnya yang mengedepankan penguasaan bola dan umpan-umpan pendek membuatnya cocok dengan sistem tiki-taka yang dikembangkan Guardiola. Tak heran, mantan pelatih Barcelona itu terus memasang Kroos dalam 51 laga di semua ajang musim lalu.
Namun, jangan lupakan pula Kroos juga piawai dalam mengeksekusi bola mati. Dua assist-nya kepada Mats Hummles saat Jerman melawan Portugal dan Prancis di Piala Dunia 2014 tercipta melalui sepak pojok dan tendangan bebas Kroos. Kaki kiri dan kanan yang sama hidupnya juga memudahkan Kroos melepas tembakan spekulasi dari luar kotak penalti yang menjadi favoritnya selama ini.
Paul Scholes, mantan gelandang elegan Manchester United mendeskripsikan kemampuan Kroos ini. "Saya senang melihat Toni Kroos. Dia brilian. Saya juga senang dengan bagaimana dia mengontrol bola dan pertandingan. Dia benar-benar bisa melakukan umpan dan memiliki visi super. Kroos juga mampu mencetak gol dari luar kotak dengan kedua kaki," ujarnya kepada Paddy Power.