Borussia Dortmund Hempaskan Juventus Pada Final 1997

Tujuhbelas tahun yang lalu, tepatnya 28 Mei 1997, Borussia Dortmund mengagetkan dunia persepakbolaan Eropa dengan meraih trofi Liga Champions untuk pertama kali dalam sejarah klub setelah mengalahkan Juventus di Olympia stadion, Munich.

Walaupun final digelar di Jerman, namun itu tak menjadikan Die Schwarzgelben unggulan dalam partai ini. Pasalnya, mereka tak punya tradisi kuat di Benua Biru, sementara I Bianconeri berstatus kampiun dan juara bertahan turnamen ini.

Sebelumnya Dortmund hanya baru mampu meraih gelar juara Piala Winners 1965/66 yang menjadi prestasi tunggal tim ini di panggung Eropa. Di sisi lain, nama Juventus tercatat dalam sejarah sebagai klub pertama yang memenangi tiga kompetisi utama di bawah naungan UEFA, yaitu Liga Champions, Piala UEFA (Liga Europa), dan Piala Winners yang kini telah dihapuskan.

Laga ini juga menandai keberhasilan pertama BVB menembus babak puncak UCL, sedangkan Juventus saat itu melakoni final kelima mereka. Lengkaplah alasan Dortmund menjadi underdog dan sang lawan favorit.

Namun, di bawah asuhan pelatih jempolan Ottmar Hitzfeld, Matthias Sammer dan tim, sukses membalikkan prediksi semua orang. Playmaker Juve, Zinedine Zidane, tak berkutik karena marking ketat oleh Paul Lambert. Sementara keadaan di lapangan, sepasang gol striker Karl-Heinz Riedl dalam selang lima menit (29' dan 34') memberikan keunggulan 2-0 untuk Si Hitam-Kuning di paruh pertama.


Asa Si Nyonya Tua sempat merekah saat Alessandro Del Piero, saat itu masih berumur 22 tahun, menipiskan ketertinggalan melalui back-heel cantik mengonversi umpan Alen Boksic (65') setelah disuntikkan Marcello Lippi di awal babak kedua.

Seakan tak mau kalah dari Del Piero, bintang muda Dortmund, Lars Ricken, 20 tahun, beraksi menjebol gawang Angelo Peruzzi lewat tendangan jarak jauh yang sangat deras dengan sentuhan pertamanya usai menapaki lapangan mengisi Stephane Chapuisat. Gol tercepat dari seorang pemain pengganti sepanjang sejarah final Liga Champions itu menyelesaikan perlawanan Juve dan memastikan Dortmund berpesta di Munich.

Trofi La Orejona sendiri menjadi kado perpisahan manis dari Hitzfeld untuk Dortmund. Sosok berjuluk Der General ini hijrah ke Bayern Munich dan empat tahun berselang masuk buku sejarah sebagai pelatih kedua yang menjuarai kompetisi dengan dua klub berbeda setelah Ernst Happel.